One Day Trip Gunung Bunder

One Day Trip Gunung Bunder : Jalan-jalan ke Curug Alami dan Curug Pangeran

Buat kalian yang tinggal di Ibu Kota tercinta Jakarta, pasti uda ga asing lagi deh sama yang namanya macet setiap pulang kerja, ngampus, bahkan gara-gara ujan di tengah hari pun bisa terjadi macet yang parah. Penat gara-gara aktivitas sehari-hari, stress, pastinya butuh suasana yang beda di akhir pekan. Jangan kuatir, beruntung banget buat kita (termasuk gue) yang tinggal baik di Ibu Kota maupun di pinggirannya macem Depok Bekasi Tangerang karena dekat dengan sebuah daerah yang masih asri, yap Bogor punya banyak cerita dan destinasi buat kalian singgahi untuk berakhir pekan pastinya dan destinasi yang gue pilih untuk menghilangkan stress saat itu adalah Gunung Bunder yang berada di Bogor Barat.

Bogor memang mempunyai segudang destinasi alam yang sangat indah. Dominan, masyarakat lebih menyukai berakhir pekan ke Puncak, Cisarua. Alhasil, macet men setiap liburan kesana, uda hari biasa macet, hari libur juga kena macet. Bogor itu bukan cuma puncak asal kalian tau, salah satu spot yang gue kunjungi gak kalah indah dari Puncak, malah menurut gue lebih asri dan lebih lebih deh pokoknya, yap daerah Gunung Bunder yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Lokasi Gunung Bunder yang ga jauh dari rumah gue, hanya memakan waktu 2 jam perjalanan dengan menggunakan motor. Bocah yang terlibat dalam one day trip ini adalah si Jati, Widi (temennya si Jati), dan Dadung. Rutenya gampang banget, kalau kalian pake motor, lempeng aja tuh Jalan raya jakarta bogor trus ambil ke arah Yasmin, trus ke arah IPB Dramaga, nah kalo uda di IPB Dramaga, nanti ga jauh sekitar 3-5 kilometer ada pertigaan plus ada plang nya belok kiri ke arah Gunung Bunder, belok deh. FYI aja Gunung Bunder itu nama daerah ya yang berada di kaki Gunung Salak, bukan gara-gara gunungnya berbentuk bunder, bukan.
Perjalanan dari pertigaan menuju Gerbang TNGHS memakan waktu 1 jam saja dengan trek menanjak sedang dan jalanannya bagus loh. Sesampainya di gerbang TNGHS kita membayar 25rb dengan rincian perorang 10rb (waktu itu goncengan jadi 20) + 5rb buat masuk motor. Nah di dalem kawasan wisata Gunung Bunder ini kalian bisa camping, ada juga villa kalo mau agak mewah, main-main di curug nya yang wow sekali, berfoto ria di hutan pinus nya, bahkan juga kalo kalian niat mau mendaki Gunung Salak, bisa banget nanti lewat jalur Pasir Ringgit yang nembus ke Kawah Ratu abis itu baru di pertigaan Bajuri.
Rencana gue dan kawan-kawan memang mau main-main di Curug nya saja. Curug yang kita pilih pertama adalah Curug Alami. Curug Alami itu deket dengan curug Pangeran, setelah parkir motor, kita meneruskan menuju curug dengan berjalan kaki yang berjarak hanya 150 meter dari parkiran motor. Perorang dikenai biaya 7500 rupiah untuk memasuki kawasan curug. Setelah berjalan ga begitu lama, akhirnya kita sampai di Curug Alami yang bener-bener alami banget!
FYI aja, Curug Alami itu dulunya bernama Curug Goa Lumut karena terdapat Goa di tengah-tengah air terjunnya dan banyak sekali lumut di tebing air terjun. Entah kenapa diganti, tapi menurut gue si cocok juga dikasih nama Curug Alami karena memang masih alami banget. Di curug ini kalian bisa santai-santai sambil menikmati keindahan Curug atau bisa juga berenang tapi airnya dingin banget. Buat yang hobi Free diving, bisa juga tapi arus bawahnya kuat banget euy, ampe kuping gue sakit.
Oke setelah menikmati curug alami, kita pindah ke curug lain. Rencana kita tiga curug aja soalnya memang mau nikmatin bener-bener, bukan maraton curug. Setelah kita kembali ke motor, ternyata di tagih lagi buat bayar parkir 5rebu, buset dah kirain 5ribu bayar di gerbang itu uda bebas mau parkir ckck. Setelah berdiskusi panjang, akhirnya kita putuskan untuk ke Curug Ngumpet dulu karena melihat poster Curug Pangeran ternyata sama aja kaya Curug Alami.
Setelah sampai di Curug Ngumpet, parkir motor dan dikenai biaya lagi 4ribu/motor. Kita jalan menuju curug dan membayar lagi 5ribu/orang. Karena gue uda melihat curug yang bagus banget sebelumnya yaitu curug alami, jadi pas melihat curug ngumpet ini agak kecewa. Airnya yang keruh membuat kita jadi ga nafsu untuk nyebur. Kita ga pake lama di curug ngumpet dan langsung memutuskan untuk pindah curug sebelum sore.
Kita tadinya mau pindah ke Curug Ciherang, tapi kata wisatawan sana ga jauh beda sama curug ngumpet. Yauda diskusi lagi akhirnya kita memutuskan untuk pindah ke Curug yang memang sudah menjadi rencana awal yaitu Curug Pangeran, dan juga lokasinya memang ga jauh dari curug Ngumpet.
Setelah sampai di parkiran Curug Pangeran yang dikenai biaya lagi 5rb/motor, kita berjalan kaki menyusuri jalan madakam untuk menuju curug. Dengan membayar 7500 rupiah/orang dan jarak yang di tempuh 200 meter, kita sampai di Curug Pangeran. Dugaan kita ga salah, curugnya memang hampir sama dengan Curug Alami, tetapi keindahannya untuk bersantai ria memang sangat asik disini!
Dulunya, di Curug Pangeran ini kita bisa loncat dari bibir air terjunnya, tapi sekarang uda dilarang entah mengapa, mungkin pernah ada kejadian, mungkin. Kita bermain air disini, makan siang disini, airnya yang bening banget membuat nafsu makan bertambah lahap. Kalau kalian doyan berenang bahkan free diving, menurut gue Curug Pangeran lebih enak dari pada Curug Alami karena arus atas dan bawahnya yang gak begitu kuat. Kedalaman kolam bertahap semakin menuju air terjun semakin dalam, kira-kira sampe 3 meteran. Ada pembatas larangan sampai curug, karena tepat di bawah curug terdapat lobang yang cukup dalam dan berarus kuat.
Setelah puas menikmati indahnya curug pangeran beserta bawah airnya yang penuh bebatuan, kita pun naik kembali menuju parkiran motor untuk pulang. Sesampainya parkiran, tiba-tiba kita diguyur ujan yang cukup deras, kita pun neduh dulu di warung terdekat. Karena hujan pun tak kunjung henti, kita memutuskan untuk memakai jas hujan dan pulang, daripada nunggu reda kelamaan. Sebelum pulang, kita foto-foto di hutan pinus Gunung Salak yang menurut gue cukup eksotis, padahal waktu itu masih ujan tapi uda agak reda, tetep aja pada mau foto-foto dulu. Hutan pinus Gunung Salak ga kalah keren dari hutan pinus yang ada di Yogya loh, asli.
Setelah foto-foto, kita pun meneruskan perjalanan untuk pulang menuju rumah masing-masing dimana kita diguyur hujan deres banget mulai dari Gunung Bunder sampai perempatan BORR, macetpun tak terhindarkan tetapi karena naik motor, jadi nya cepet.
Ada beberapa tips dari gue buat kalian yang mau ke wisata Gunung Bunder ini
  1. Jika kalian naik mobil, rutenya adalah Tol Jagorawi - Tol BORR - Yasmin - IPB Dramaga - pertigaan sebelum pasar Ciampea, ada plang nya menuju Gunung Bunder
  2. Jika kalian naik motor dari arah jalan raya bogor, rutenya Jalan raya bogor - Jalan raya menuju bogor parung - pertigaan kalo lurus ke parung, kalian belok kiri mengarah Yasmin - IPB Dramaga - pertigaan sebelum pasar Ciampea, ada plang nya menuju Gunung Bunder
  3. Biaya masuk di gerbang utama 10ribu untuk 1 orang, 5ribu untuk motor, 10ribu untuk mobil (belom termasuk parkir di setiap wisata curug)
  4. Di Gunung Bunder, kalian bisa camping maupun sewa villa baik di dalam maupun di luar kawasan Gunung Bunder. Ada biaya kalo ga salah untuk camping
  5. Gunung Bunder juga merupakan basecamp untuk mendaki Gunung Salak 1, abis turun gunung, main di curug asik kan.
  6. Ada biaya tiket percurug rata-rata 7500/orang dan juga untuk kendaraan, jadi siapin aja perorang 10ribu untuk masuk curug dan patungan biaya parkir.
  7. Ada banyak curug di dalam kawasan Gunung Bunder, jadi pilihan kalian banyak deh pokoknya mau santai di satu curug atau maraton (saran gue si, pilih salah satu atau dua biar santai, toh kalian liburan bukan mau maraton, kan?)
  8. Curug yang gue pilih (Alami dan Pangeran) menurut gue curug yang bagus banget, bisa dipake buat santai-santai ataupun berenang.
  9. Selalu siapin jas hujan maupun payung karena hujan di kawasan Gunung Salak itu ga ketebak kapan, dari panas banget 5 menit kemudian bisa mendung mendadak dan byuur hujan deres banget.
Oke deh itu dia cerita gue one day trip ke Gunung Bunder menuju curug Alami dan Pangeran. Kawasan ini masih kurang populer dibandingkan Puncak Cisarua, padahal kawasannya masih sangat asri, indah, bahkan ga banyak orang yang datang kesini. Setelah mengunjungi setiap curug, jangan lupa bawa lagi sampahnya, jauhi deh vandalisme saya nyoret nama ente di batu soalnya itu sangat tidak keren sob! Salam lestari, salam ransel, dan salam secangkir kopi semua!
Sumber : http://denubay.blogspot.co.id/2015/12/one-day-trip-gunung-bunder-jalan-jalan.html

0 Response to "One Day Trip Gunung Bunder"

Posting Komentar